Daftar Isi
ToggleNasogastric tube atau pemasangan NGT adalah selang medis yang dimasukkan melalui hidung hingga mencapai lambung. Alat ini sangat berguna untuk pasien yang tidak mampu menelan makanan, cairan, atau obat karena kondisi medis tertentu. Contohnya pada pasien stroke berat, trauma kepala, atau pasien pasca operasi yang mengalami gangguan menelan. Selain sebagai jalur nutrisi, NGT juga digunakan untuk mengeluarkan isi lambung pada kasus keracunan atau penyumbatan usus. Karena itu, pemasangan NGT menjadi prosedur yang cukup sering dilakukan dalam layanan rumah sakit maupun homecare.

Meskipun terlihat sederhana, pemasangan NGT tidak boleh dilakukan sembarangan. Prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih agar posisi selang tepat dan tidak menimbulkan komplikasi. Salah satu risiko terbesar adalah aspirasi, yakni makanan atau cairan justru masuk ke paru-paru jika posisi selang salah. Inilah mengapa keluarga pasien sebaiknya memahami prosedur pemasangan, lamanya penggunaan, serta risiko yang mungkin timbul. Edukasi ini akan membantu keluarga mendukung perawatan pasien dengan lebih aman dan percaya diri.
Pemasangan NGT: Prosedur, Waktu, dan Risiko
Pemasangan NGT (Nasogastric Tube) dilakukan untuk membantu asupan nutrisi pada pasien yang tidak bisa makan secara normal. Pelajari bagaimana prosedurnya dilakukan, kapan dibutuhkan, dan risiko yang mungkin terjadi.
Tahapan Prosedur Pemasangan NGT
Pemasangan NGT dimulai dengan pemeriksaan kondisi umum pasien, termasuk kesadaran, refleks menelan, dan tanda vital. Setelah itu, tenaga medis mengukur panjang selang yang akan dimasukkan, biasanya dihitung dari ujung hidung ke daun telinga kemudian turun ke perut. Pengukuran ini penting agar ujung selang benar-benar sampai ke lambung dan tidak terlalu pendek atau justru terlalu panjang. Selang dilumasi agar lebih mudah dimasukkan dan meminimalkan rasa nyeri atau trauma di rongga hidung. Pasien biasanya diminta sedikit menelan agar selang melewati tenggorokan dengan lebih lancar.
Setelah selang masuk, posisi NGT harus dikonfirmasi. Biasanya dilakukan dengan menyuntikkan sedikit udara sambil mendengarkan suara di perut memakai stetoskop, atau melalui pemeriksaan rontgen jika perlu. Konfirmasi posisi sangat penting agar cairan nutrisi tidak salah masuk ke paru-paru yang berpotensi berbahaya. Selanjutnya selang akan dipasangkan plester penahan agar tidak bergeser saat pasien bergerak. Semua tahap ini memerlukan ketelitian dan prosedur steril agar tidak memicu infeksi.
Berapa Lama Pemasangan NGT Dibutuhkan
Lama penggunaan NGT tergantung pada diagnosis dan kondisi pasien. Untuk kebutuhan jangka pendek, misalnya pasien pasca operasi yang hanya beberapa hari tidak mampu menelan, NGT biasanya dilepas dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun pada pasien dengan gangguan neurologis berat atau pasien geriatri dengan kemampuan menelan yang menurun, NGT bisa dipakai lebih lama. Setelah melewati empat minggu, dokter umumnya mempertimbangkan prosedur gastrostomi agar mengurangi risiko iritasi saluran hidung. Gastrostomi adalah prosedur membuat lubang langsung di lambung untuk jalur makan jangka panjang.
Pemantauan rutin oleh tenaga medis sangat diperlukan saat pasien menggunakan NGT lebih dari satu minggu. Selang perlu dicek kebersihannya, posisi harus dipastikan tetap benar, serta evaluasi tanda-tanda iritasi atau infeksi di hidung. Jika kondisi pasien sudah membaik dan refleks menelannya kembali normal, dokter akan mencabut NGT agar pasien bisa makan lewat mulut lagi. Keluarga juga berperan besar untuk mengamati apakah pasien nyaman dengan selang atau muncul keluhan lain selama pemakaian.
Risiko yang Mungkin Terjadi pada Pemasangan NGT
Meskipun prosedur NGT sering dianggap sederhana, tetap ada risiko yang harus diwaspadai. Salah satu risiko paling serius adalah aspirasi pneumonia, yaitu masuknya cairan atau makanan ke paru-paru karena posisi selang salah. Ini dapat menimbulkan infeksi paru yang berbahaya dan memperpanjang masa perawatan. Risiko lain adalah iritasi atau luka di dalam hidung dan tenggorokan akibat gesekan selang, terutama jika dipakai jangka panjang. Beberapa pasien juga mengeluhkan rasa mual, tidak nyaman, hingga mimisan ringan setelah pemasangan.
Selain itu, risiko infeksi di sekitar selang juga perlu diperhatikan. Bila area sekitar hidung tidak dibersihkan secara rutin atau pemasangan dilakukan tanpa standar steril, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi lokal maupun sistemik. Karena itu, setiap tindakan pemasangan NGT harus dilakukan oleh perawat atau dokter yang terlatih, dengan prosedur kebersihan yang ketat. Monitoring kondisi pasien juga wajib dilakukan agar risiko-risiko ini dapat diatasi lebih cepat.
Kapan Pemasangan NGT Harus Diganti
Pergantian NGT biasanya tergantung jenis bahan dan durasi pemakaian. Pada selang berbahan PVC, pergantian disarankan maksimal setiap 7-10 hari untuk mencegah iritasi atau sumbatan. Sementara selang berbahan silikon atau polyurethane bisa digunakan lebih lama, bahkan hingga empat minggu, asalkan perawatan dilakukan dengan benar. Dokter akan mengevaluasi secara berkala apakah selang masih berfungsi baik atau sudah perlu diganti. Apabila muncul keluhan seperti muntah terus menerus, batuk, atau demam, pergantian atau evaluasi posisi NGT segera dilakukan.
Keluarga juga perlu tahu tanda-tanda NGT harus diperiksa ulang, misalnya jika pasien tiba-tiba batuk saat makan lewat selang, atau cairan nutrisi keluar kembali dari hidung atau mulut. Semua ini bisa menjadi tanda selang bergeser atau tersumbat. Dengan perawatan yang benar, risiko penyumbatan atau kerusakan selang bisa ditekan seminimal mungkin. Itulah sebabnya komunikasi antara keluarga, dokter, dan perawat sangat diperlukan agar pasien tetap aman.
Baca juga artikel: Suntik Untuk Menghilangkan Muntah
Perawatan NGT di Rumah
Perawatan NGT tidak berhenti setelah selang terpasang. Pasien dan keluarga harus diajari bagaimana membersihkan area hidung, mengganti plester, hingga melakukan flushing atau pembilasan selang agar tidak mampet. Tenaga medis biasanya akan memberikan jadwal kunjungan untuk memeriksa posisi selang, mengevaluasi tanda infeksi, dan memastikan nutrisi berjalan lancar. Jika pasien menggunakan NGT jangka panjang, perawatan di rumah menjadi krusial agar tidak muncul komplikasi baru.
Homecare bisa menjadi solusi praktis karena menghadirkan perawat ke rumah untuk membantu prosedur perawatan rutin. Dengan begitu, pasien tetap merasa nyaman di rumah tanpa harus bolak-balik ke rumah sakit. Edukasi untuk keluarga juga sangat penting, agar mereka dapat memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama pasien memakai NGT. Semua langkah ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien sekaligus mengurangi risiko yang mungkin muncul.
Kelebihan Menggunakan Layanan Homecare
Layanan homecare kini semakin diminati terutama untuk perawatan pasien dengan NGT. Tenaga medis bersertifikat bisa datang ke rumah, membawa perlengkapan steril, serta memantau kondisi pasien secara berkala. Selain lebih praktis, pasien juga merasa lebih tenang karena tidak perlu repot berpindah tempat. Bagi pasien yang sudah lansia atau memiliki keterbatasan gerak, homecare membantu agar terapi tetap berjalan tanpa terganggu oleh kelelahan perjalanan ke rumah sakit. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak keluarga memilih homecare sebagai pendukung perawatan NGT.
Selain tindakan perawatan, perawat homecare juga akan memberikan edukasi lanjutan mengenai nutrisi pasien, teknik pemberian makan, hingga tanda-tanda kegawatdaruratan yang perlu diwaspadai. Dengan adanya layanan homecare, keluarga tidak perlu merasa panik jika muncul keluhan mendadak, karena bisa langsung berkonsultasi dengan perawat yang rutin berkunjung. Ini membangun rasa percaya dan rasa aman selama pasien menjalani terapi NGT di rumah.
Berapa Biaya Pemasangan dan Perawatan NGT
Banyak orang penasaran berapa sebenarnya biaya pemasangan NGT. Tarifnya sangat bervariasi tergantung wilayah, rumah sakit, dan jenis bahan selang yang digunakan. Untuk prosedur di rumah sakit, biasanya berkisar antara 300 ribu hingga 700 ribu rupiah tergantung fasilitas. Sedangkan jika memanggil layanan homecare ke rumah, biayanya bisa sedikit lebih tinggi karena termasuk kunjungan tenaga medis dan peralatan steril. Namun banyak keluarga merasa biaya tersebut sepadan karena pasien tidak perlu repot keluar rumah dan tetap nyaman dalam lingkungannya sendiri.

Selain biaya pemasangan, jangan lupa mempertimbangkan biaya perawatan rutin. Flushing selang, penggantian plester, hingga evaluasi posisi secara berkala tetap diperlukan agar NGT berfungsi baik. Pastikan berdiskusi dengan dokter atau penyedia layanan homecare mengenai rincian tarif sejak awal agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Keterbukaan informasi ini penting supaya keluarga bisa menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan.
Baca juga artikel: Jenis Jenis NGT: Mana yang Sesuai Kebutuhan Medis?
Informasi Pemesanan Layanan Homecare
Bagi Anda yang membutuhkan layanan homecare dengan perawat bersertifikat untuk prosedur NGT di rumah, berikut detail pemesanannya
Telepon: +62 856-5790-1160
WhatsApp: +62 895-03800-997
Email: info@perawathomecare.id
Alamat kantor pusat: Menara 165 Jl TB Simatupang RT.3/RW.3 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12560
Layanan tersedia setiap hari Senin sampai Minggu dengan jadwal fleksibel sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
Tenaga perawat profesional siap membantu prosedur pemasangan, perawatan rutin, serta edukasi pasien agar terapi NGT berjalan aman dan nyaman di rumah.
Terakhir diperbarui : Jumat, 11 Juli 2025
Referensi penulisan:
Alomedika. “Teknik Pemasangan Nasogastric Tube“, https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gastroentero-hepatologi/pemasangan-nasogastric-tube/teknik, diakses 11 Juli 2025.
Hello Sehat. “Pemasangan NGT (Nasogastric Tube)“, https://hellosehat.com/sehat/tes-kesehatan/pemasangan-ngt/, diakses 11 Juli 2025.
National Institutes of Health (NIH). “Evolving Therapeutic Roles of Nasogastric Tubes: Current Concepts in Clinical Practice“, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9838367/, diakses 11 Juli 2025.








