Daftar Isi
ToggleGastrotomi Dalam Dunia Medis, Buat sebagian besar orang, tindakan operasi yang terdengar di telinga hanya sebatas “operasi usus buntu”, sesar, atau operasi batu empedu. Padahal, di dunia bedah ada banyak prosedur lain yang jauh lebih spesifik, salah satunya gastrotomi. Ini adalah prosedur yang cukup serius, biasanya dilakukan di ruang operasi rumah sakit, dan jarang diketahui oleh masyarakat awam karena memang hanya diperlukan pada kondisi tertentu saja.

Memahami apa itu gastrotomi, kapan dilakukan, dan apa saja risikonya penting — terutama jika suatu saat dokter menyebut istilah ini kepada Anda atau anggota keluarga. Dengan penjelasan yang lebih mudah dimengerti, Anda bisa mengambil keputusan medis dengan lebih tenang dan rasional.
Gastrotomi Dalam Dunia Medis Prosedur Serius Yang Jarang Diketahui
Secara sederhana, gastrotomi adalah tindakan pembedahan dengan cara membuat sayatan (insisi) pada dinding lambung. Tujuan utamanya adalah membuka lambung agar dokter bisa melakukan tindakan tertentu di dalamnya, misalnya mengeluarkan benda asing, mengontrol perdarahan, atau mengangkat jaringan tertentu. Setelah tindakan selesai, lambung akan dijahit kembali secara berlapis.
Gastrotomi biasanya dilakukan bersamaan dengan laparotomi, yaitu pembukaan dinding perut untuk mengakses organ dalam. Prosedur ini hampir selalu menggunakan anestesi umum (bius total), sehingga pasien tertidur selama operasi dan tidak merasakan nyeri.
Berbeda dengan kesan “operasi lambung” yang sering dikaitkan dengan pengangkatan sebagian lambung (gastrektomi) atau pemasangan selang makan (gastrostomi), gastrotomi fokus pada tindakan membuka dan menutup kembali lambung tanpa mengangkatnya secara permanen.
Baca juga artikel: Manfaat Vitamin B12 Untuk Uban Benarkah Bisa Bantu Kembalikan Warna Rambut
Indikasi: Kapan Gastrotomi Dilakukan?
Gastrotomi bukan operasi yang dilakukan sembarangan. Ada indikasi medis yang cukup jelas, di antaranya:
-
Mengeluarkan benda asing di lambung yang tidak bisa dikeluarkan dengan endoskopi (misalnya benda besar, tajam, atau berisiko melukai bila dipaksakan).
-
Mengontrol perdarahan di lambung yang sulit ditangani dengan metode non-bedah.
-
Mengambil sampel jaringan (biopsi) pada kasus tertentu ketika akses dari dalam (endoskopi) tidak memungkinkan.
-
Menjadi bagian dari prosedur bedah lain di daerah lambung (misalnya rekonstruksi saluran cerna tertentu).
Di era endoskopi yang semakin maju, banyak kasus lambung bisa ditangani tanpa operasi terbuka. Karena itu, gastrotomi cenderung menjadi prosedur “jalur terakhir” ketika metode lain tidak berhasil atau dianggap terlalu berisiko.
Perbedaan Gastrotomi, Gastrostomi, dan Gastrektomi
Istilah-istilah yang mirip sering membuat pasien bingung. Padahal, perbedaan maknanya cukup besar:
-
Gastrotomi
Tindakan membuat sayatan pada lambung untuk masuk ke dalamnya, kemudian ditutup kembali setelah selesai. Tidak membuat lubang permanen dan tidak mengangkat lambung. -
Gastrostomi
Tindakan membuat lubang (stoma) yang menghubungkan lambung dengan kulit dinding perut. Lubang ini biasanya digunakan untuk memasang selang makan (G-tube) bagi pasien yang tidak bisa makan lewat mulut dalam jangka panjang. -
Gastrektomi
Tindakan bedah dengan cara mengangkat sebagian (parsial) atau seluruh lambung, misalnya pada kanker lambung atau tukak yang sangat berat.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa lebih jelas ketika dokter menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan tidak menyamakan semua operasi lambung sebagai satu hal yang sama.
Tahapan Umum Prosedur Gastrotomi
Secara garis besar, tahapan gastrotomi di rumah sakit adalah sebagai berikut:
-
Persiapan Praoperasi
Pasien akan menjalani evaluasi menyeluruh: pemeriksaan darah, radiologi, dan penilaian kondisi jantung-paru. Dokter anestesi akan menilai apakah pasien cukup aman untuk menjalani bius total. Pasien juga diminta puasa beberapa jam sebelum operasi untuk mengosongkan lambung. -
Pemberian Anestesi
Di ruang operasi, pasien diberikan anestesi umum. Setelah tertidur dan napas terkontrol, area operasi dibersihkan dan disterilkan. -
Laparotomi (Membuka Dinding Perut)
Dokter bedah membuat sayatan di dinding perut (biasanya di bagian atas tengah atau kiri) untuk mencapai rongga perut dan menemukan letak lambung. -
Gastrotomi (Membuka Lambung)
Setelah lambung teridentifikasi, dibuat sayatan pada dinding lambung di lokasi yang paling aman. Melalui sayatan itu, dokter dapat melihat isi lambung, mengeluarkan benda asing, menghentikan perdarahan, atau melakukan tindakan lain sesuai indikasi. -
Penutupan Lambung dan Dinding Perut
Setelah tindakan di dalam lambung selesai, sayatan lambung akan dijahit berlapis untuk memastikan tidak bocor. Perut juga ditutup kembali lapis demi lapis. Kadang dipasang selang drainase sementara untuk memantau sisa cairan pasca operasi. -
Pemantauan di Ruang Pemulihan
Pasien kemudian dibawa ke ruang pemulihan untuk dipantau kesadarannya, tekanan darah, napas, dan nyeri. Lama rawat tergantung kompleksitas operasi dan kondisi umum pasien.
Prosedur yang tampak “hanya membuka dan menutup lambung” ini sebenarnya kompleks, membutuhkan koordinasi tim bedah, anestesi, dan perawatan pasca operasi yang ketat.
Risiko dan Komplikasi Gastrotomi
Seperti operasi besar lainnya, gastrotomi memiliki risiko yang perlu dipahami:
-
Infeksi luka operasi atau infeksi di rongga perut.
-
Kebocoran pada jahitan lambung yang bisa menyebabkan peritonitis (radang selaput perut).
-
Perdarahan selama atau setelah operasi.
-
Gangguan fungsi lambung sementara, seperti lambung lambat kosong.
-
Risiko umum operasi dan anestesi, seperti gangguan napas, reaksi obat, atau pembekuan darah di pembuluh.
Meskipun begitu, dengan teknik yang tepat, pemilihan pasien yang baik, dan perawatan rumah sakit yang memadai, banyak prosedur gastrotomi dapat berjalan dengan aman dan membantu menyelamatkan nyawa atau mencegah komplikasi yang lebih berat.
Perawatan Setelah Gastrotomi
Pasca operasi, pasien tidak langsung bisa makan dan minum seperti biasa. Secara umum, alurnya kurang lebih seperti ini:

-
Hari-hari awal:
Pasien biasanya masih diberi cairan infus. Mulut boleh dibasahi, tetapi belum makan/minum normal sampai dokter yakin fungsi lambung mulai pulih. -
Bertahap mulai minum:
Setelah terdengar bunyi usus dan pasien mulai buang gas atau BAB, dokter bisa mengizinkan minum air putih sedikit demi sedikit. Bila tidak ada keluhan mual hebat atau kembung berlebih, porsi cairan akan ditambah. -
Tahap makanan lunak sampai biasa:
Pelan-pelan, pasien beralih ke makanan lunak, lalu makanan biasa, sesuai toleransi. Makan porsi kecil tapi sering biasanya lebih nyaman dibanding langsung banyak. -
Perawatan luka operasi:
Luka di perut harus dijaga tetap bersih dan kering. Dokter atau perawat akan memberi instruksi cara merawat luka di rumah, kapan boleh mandi seperti biasa, dan tanda-tanda infeksi yang harus diwaspadai (kemerahan hebat, nyeri bertambah, keluar nanah, atau demam). -
Kontrol rutin:
Kontrol ke dokter sangat penting untuk memantau pemulihan, mengevaluasi hasil operasi, dan mengatur pola makan serta aktivitas harian.
Untuk pasien yang sudah boleh pulang tetapi masih lemah, layanan home care (perawatan di rumah) dapat membantu memantau kondisi, mengganti perban, mengatur obat, sampai memberikan infus atau suntik vitamin bila diperlukan atas instruksi dokter.
FAQ Gastrotomi Dalam Dunia Medis
Apakah gastrotomi sama dengan operasi kanker lambung?
Tidak selalu. Gastrotomi adalah tindakan membuka lambung, sedangkan operasi kanker lambung biasanya berupa gastrektomi (pengangkatan sebagian atau seluruh lambung). Dalam beberapa kasus, gastrotomi bisa saja terlibat, tetapi istilah operasinya berbeda. Gastrotomi juga bisa dilakukan untuk hal lain, seperti mengeluarkan benda asing atau menghentikan perdarahan.
Apakah gastrotomi bisa dilakukan dengan teknik laparaskopi (lubang kunci)?
Pada beberapa pusat bedah, tindakan di lambung dapat dilakukan dengan teknik minimal invasif (laparoskopi), tergantung kasus. Namun, tidak semua situasi cocok untuk laparoskopi, misalnya pada infeksi berat, perdarahan masif, atau kondisi gawat darurat tertentu. Dokter bedah akan menentukan teknik mana yang paling aman dan efektif untuk pasien.
Berapa lama biasanya rawat inap setelah gastrotomi?
Lama rawat inap sangat bervariasi, bergantung pada alasan operasi, kondisi umum pasien, ada tidaknya komplikasi, dan kecepatan pemulihan. Secara umum, pasien mungkin perlu dirawat beberapa hari hingga lebih dari satu minggu. Dokter akan menilai kesiapan pulang berdasarkan kondisi klinis dan fungsi pencernaan pasien.
Apakah setelah gastrotomi pola makan harus diubah total?
Pada awalnya, pola makan memang harus diatur secara bertahap, mulai dari cair, lunak, hingga makanan biasa. Dalam jangka panjang, sebagian pasien dapat kembali ke pola makan hampir normal, meski disarankan makan lebih pelan, mengunyah baik-baik, dan menghindari makanan yang terlalu pedas atau berlemak berlebihan. Dokter dan ahli gizi akan memberi saran sesuai kondisi masing-masing.
Apakah tindakan gastrotomi bisa dilakukan di rumah?
Tidak. Gastrotomi adalah prosedur pembedahan besar yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas ruang operasi, peralatan lengkap, dan tim dokter bedah serta anestesi. Perawatan yang bisa dilakukan di rumah adalah perawatan setelah operasi, seperti perawatan luka, pemantauan kondisi, dan dukungan nutrisi, yang dapat dibantu oleh layanan home care profesional.
Apakah gastrotomi selalu berbahaya?
Gastrotomi adalah prosedur serius dan punya risiko, tetapi juga bisa sangat menyelamatkan nyawa jika dilakukan pada indikasi yang tepat. Dengan tim bedah berpengalaman, fasilitas memadai, dan pemantauan yang baik, banyak pasien yang pulih dengan baik setelah operasi ini. Yang penting adalah mengikuti anjuran dokter dan tidak menunda operasi bila memang sudah disarankan.
Baca juga artikel: 10 Pantangan Saat Suntik Vitamin C Nomor Lima Sering Dilanggar Banyak Orang
Informasi Pemesanan
Untuk Anda yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah setelah menjalani operasi, termasuk perawatan luka pasca operasi, infus pemulihan, atau suntik vitamin di rumah, Anda dapat menghubungi penyedia layanan home care yang tepercaya. Pemesanan umumnya dapat dilakukan melalui telepon maupun WhatsApp, sehingga Anda tidak perlu datang langsung hanya untuk membuat janji. Sampaikan keluhan, riwayat operasi, serta obat yang sedang dikonsumsi, lalu tim medis akan membantu merekomendasikan layanan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Informasi kami dapat Anda peroleh langsung melalui telepon di nomor +62 856-5790-1160 yang aktif setiap hari Senin sampai Minggu. Untuk Anda yang lebih nyaman berkirim pesan, kami juga dapat dihubungi melalui WhatsApp di +62 895-03800-997 atau email ke info@perawathomecare.id. Kegiatan operasional dan administrasi kami berpusat di Menara 165, Jl.TB Simatupang, RT.3/RW.3, Cilandak Tim., Ps.Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560, Indonesia.
Setelah jadwal disepakati, tenaga medis profesional akan datang langsung ke rumah Anda sesuai waktu yang telah ditentukan. Semua tindakan dilakukan dengan peralatan steril dan standar medis yang ketat, sehingga Anda dapat merasa aman dan nyaman selama proses perawatan. Dengan layanan ini, pemulihan setelah operasi besar seperti gastrotomi dapat didukung dengan lebih baik tanpa Anda harus bolak-balik ke fasilitas kesehatan.
Terakhir diperbarui : Kamis, 18 Desember 2025
Referensi penulisan:
National Institutes of Health (NIH). “Percutaneous endoscopic gastrostomy: Indications, technique, complications and management“, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4069302/, diakses 18 Desember 2025.
ScienceDirect. “Gastrotomy“, https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/gastrotomy, diakses 18 Desember 2025.
International Journal of Fastrointestinal Intervention. “Percutaneous endoscopic gastrostomy“, https://www.ijgii.org/journal/view.html?doi=10.18528/ijgii210015, diakses 18 Desember 2025.








