Daftar Isi
TogglePerbedaan Cara Pemberian Obat IV Dan IM, Di dunia medis obat tidak hanya dibedakan dari jenis dan kandungannya saja, tetapi juga dari cara pemberiannya. Dua rute pemberian obat yang sangat sering digunakan adalah IV (intravenous) dan IM (intramuscular). Banyak orang hanya tahu bahwa keduanya “sama-sama disuntik”, padahal perbedaan cara masuknya obat ke dalam tubuh bisa sangat memengaruhi kecepatan reaksi, efek obat, hingga risiko yang mungkin terjadi.

Memahami perbedaan cara pemberian obat IV dan IM akan membantu Anda lebih tenang ketika dokter menyarankan salah satunya. Anda juga bisa mengerti mengapa dalam kondisi tertentu dokter memilih infus (IV), sementara di situasi lain cukup dengan suntikan di otot (IM).
Perbedaan Cara Pemberian Obat IV Dan IM Mana Yang Lebih Cepat Bereaksi
Pemberian obat IV (intravenous) adalah cara memasukkan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena, biasanya melalui infus atau suntikan ke akses vena yang sudah terpasang. Karena obat langsung masuk ke sirkulasi darah, tidak ada fase penyerapan yang perlu dilewati. Obat langsung beredar ke seluruh tubuh, sehingga efeknya bisa muncul sangat cepat.
Sementara itu, pemberian obat IM (intramuscular) dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam jaringan otot, misalnya di lengan atas, paha, atau bokong. Dari otot, obat akan diserap ke pembuluh darah secara bertahap. Proses ini tetap lebih cepat dibanding obat minum, tetapi tidak secepat obat yang diberikan langsung ke vena.
Keduanya termasuk rute parenteral, yaitu pemberian obat dengan cara disuntikkan dan tidak melalui saluran cerna. Dipilih ketika dibutuhkan efek yang lebih cepat, dosis yang lebih presisi, atau ketika pasien tidak bisa minum obat.
Baca juga artikel: 10 Pantangan Saat Suntik Vitamin C Nomor Lima Sering Dilanggar Banyak Orang
Cara Kerja Obat IV di Dalam Tubuh
Pada pemberian IV, obat dimasukkan langsung ke dalam vena. Dari situ, obat:
-
Langsung bercampur dengan darah
-
Segera dialirkan ke jantung
-
Dipompa ke seluruh tubuh dan mencapai organ target dalam hitungan detik hingga menit
Karena tidak ada fase penyerapan dari jaringan lain, bioavailabilitas obat IV mencapai 100%, artinya seluruh dosis yang diberikan langsung tersedia di dalam sirkulasi. Hal ini membuat IV menjadi rute yang sangat penting pada:
-
Kondisi gawat darurat (syok, serangan jantung, kejang)
-
Pemberian obat bius dan obat-obat yang butuh pengaturan dosis sangat ketat
-
Pemberian cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit
Onset kerja obat IV umumnya 15–30 detik hingga beberapa menit, tergantung jenis obatnya. Misalnya, beberapa obat anestesi atau sedatif mulai bekerja dalam hitungan detik setelah disuntik IV.
Karena efeknya sangat cepat dan kuat, pemberian obat IV harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih, dengan pemantauan ketat.
Cara Kerja Obat IM di Dalam Tubuh
Pada pemberian IM, obat disuntikkan ke dalam jaringan otot. Otot memiliki banyak pembuluh darah, sehingga obat bisa diserap ke peredaran darah lebih cepat dibanding suntik di bawah kulit, namun tetap lebih lambat dibanding IV.
Setelah disuntik:
-
Obat berada di jaringan otot
-
Secara bertahap menyebar ke pembuluh darah di sekitar otot
-
Lalu masuk ke sirkulasi sistemik dan menuju organ target
Onset kerja obat IM umumnya sekitar 10–20 menit untuk banyak obat, dan bisa lebih cepat atau lambat tergantung jenis obat, formulasi, lokasi suntikan, dan aliran darah di otot tersebut.
Rute IM sering dipilih untuk:
-
Vaksin
-
Obat nyeri tertentu
-
Obat untuk kejang atau kondisi psikiatri dalam situasi tertentu
-
Obat yang ingin dibuat kerja agak cepat, tetapi tidak perlu secepat IV
Ada juga sediaan depot IM, di mana obat dirancang dilepaskan pelan-pelan dari otot sehingga efeknya bertahan lebih lama.
Mana yang Lebih Cepat Bereaksi: IV atau IM?
Kalau bicara soal kecepatan reaksi, secara prinsip:
-
IV adalah rute tercepat karena obat langsung masuk ke aliran darah.
-
IM sedikit lebih lambat, karena obat masih harus diserap dulu dari jaringan otot ke pembuluh darah.
Sebagai gambaran umum:
-
Onset IV: bisa 15–30 detik sampai beberapa menit
-
Onset IM: umumnya 10–20 menit untuk banyak obat, kadang hingga 30–45 menit tergantung jenis dan kondisi pasien
Pada beberapa penelitian yang membandingkan obat yang sama dengan rute IV dan IM, IV hampir selalu menunjukkan onset kerja lebih cepat. Namun, dalam praktik, waktu total sampai obat bekerja juga dipengaruhi faktor lain, misalnya:
-
Waktu yang dibutuhkan untuk mencari vena dan memasang infus
-
Ketersediaan alat dan tenaga medis
-
Kondisi pasien (misalnya pada pasien syok, akses vena kadang sulit)
Karena itu, pada beberapa situasi, IM bisa dipilih karena lebih cepat diberikan, walaupun onset kerjanya sedikit lebih lambat daripada IV.
Kelebihan dan Kekurangan Pemberian Obat IV
Beberapa kelebihan pemberian obat secara IV:
-
Onset kerja paling cepat
-
Bioavailabilitas 100% (dosis yang diberikan langsung masuk ke sirkulasi)
-
Dapat mengatur dosis dengan sangat presisi dan bisa diubah dengan cepat (misalnya lewat infus titrasi)
-
Cocok untuk obat yang tidak stabil atau tidak terserap baik bila diminum
Namun ada juga kekurangannya:
-
Membutuhkan akses vena yang baik, kadang sulit pada anak kecil, pasien obesitas, atau pasien syok
-
Risiko infeksi di area pemasangan infus bila tidak dilakukan dengan teknik steril
-
Risiko komplikasi seperti inflamasi pembuluh darah, infiltrasi (cairan keluar dari vena), atau bila obat diberikan terlalu cepat
-
Tidak nyaman bagi sebagian pasien, terutama jika harus dipasang infus berhari-hari
IV umumnya dipilih untuk kondisi yang benar-benar membutuhkan reaksi cepat dan kontrol dosis ketat, seperti IGD, ICU, atau tindakan operasi.
Kelebihan dan Kekurangan Pemberian Obat IM
Kelebihan utama obat IM:
-
Penyerapan lebih cepat dibanding rute subkutan dan banyak rute oral
-
Tidak memerlukan akses vena, sehingga kadang lebih mudah dan cepat dilakukan
-
Cocok untuk obat dengan volume sedang dan yang tidak terlalu iritatif bagi jaringan otot
-
Bisa digunakan untuk sediaan depot yang melepaskan obat perlahan dalam jangka waktu tertentu
Kekurangannya:
-
Masih lebih lambat dibanding IV
-
Bisa menimbulkan nyeri, bengkak, atau memar di area suntikan
-
Risiko cedera saraf atau pembuluh darah bila lokasi suntikan tidak tepat
-
Volume obat yang bisa diberikan terbatas (tidak bisa sebanyak infus)
-
Tidak cocok untuk pasien dengan massa otot sangat sedikit atau aliran darah ke otot yang buruk
IM sering dipilih saat efek obat perlu cukup cepat tetapi tidak kritis dalam hitungan detik, atau ketika akses vena sulit namun pemberian obat lewat mulut tidak memungkinkan atau kurang efektif.
Kapan Dokter Memilih IV dan Kapan Memilih IM?
Secara praktis, pemilihan rute IV atau IM dipengaruhi oleh beberapa faktor:

-
Kegawatan kondisi
-
Gawat darurat, henti jantung, kejang berat: biasanya pilih IV karena perlu efek sangat cepat.
-
Kondisi stabil tapi butuh efek cukup cepat: IM bisa menjadi pilihan.
-
-
Jenis obat
-
Beberapa obat hanya boleh IV karena sifat kimianya, atau terlalu iritatif jika disuntik ke otot.
-
Obat lain diformulasikan khusus untuk IM dan tidak boleh diberikan IV.
-
-
Kondisi pasien
-
Pasien yang sulit oral (muntah, tidak sadar): parenteral (IV/IM) lebih dipilih.
-
Pasien dengan vena sulit dicari: dokter kadang lebih dulu menggunakan IM bila aman.
-
-
Tujuan terapi
-
Butuh efek cepat dan dapat diatur terus (misal obat bius, obat tekanan darah): IV.
-
Butuh efek relatif cepat dan stabil, dengan interval tertentu (misal beberapa obat nyeri atau antiinflamasi): IM.
-
Tidak ada satu rute yang “pasti selalu lebih baik”; yang ada adalah rute yang paling tepat untuk kondisi tertentu.
FAQ Perbedaan Cara Pemberian Obat IV dan IM
Obat IV selalu lebih cepat dari IM, apakah artinya selalu lebih bagus?
Tidak selalu. IV memang lebih cepat, tetapi juga membutuhkan akses vena, pemantauan lebih ketat, dan punya risiko tertentu. Dalam kondisi yang tidak gawat dan tidak butuh efek dalam hitungan detik, IM atau bahkan obat oral bisa saja sudah cukup dan lebih praktis.
Kenapa kadang saya hanya disuntik di lengan atau bokong, bukan dipasang infus?
Jika dokter menilai kondisi Anda cukup stabil dan obat bisa bekerja baik lewat IM, maka tidak perlu repot memasang infus. IM dipilih karena lebih sederhana, cukup sekali suntik, dan efeknya sudah memadai untuk tujuan terapi.
Apakah obat yang sama bisa diberikan baik lewat IV maupun IM?
Sebagian obat memang memiliki kedua rute ini, tetapi aturan penggunaannya berbeda. Dosis, kecepatan pemberian, dan cara pencampurannya bisa berbeda. Karena itu, hanya tenaga medis yang boleh menentukan rute mana yang sesuai dan bagaimana cara pemberiannya.
Apakah suntik IM lebih sakit daripada IV?
Rasa nyeri bervariasi pada tiap orang, tetapi banyak orang merasa IM lebih nyeri dan pegal setelahnya karena obat dimasukkan ke dalam otot. IV biasanya hanya terasa saat jarum masuk, tetapi jika infus terpasang lama, ketidaknyamanan lain bisa muncul. Tenaga medis akan berusaha meminimalkan rasa sakit dengan teknik yang tepat.
Bisakah saya minta sendiri agar obat selalu diberikan lewat IV karena merasa lebih cepat?
Keputusan rute pemberian obat sebaiknya tidak ditentukan sendiri. Dokter mempertimbangkan manfaat, risiko, kenyamanan, dan kebutuhan klinis. Jika Anda punya preferensi tertentu, sah-sah saja bertanya dan berdiskusi, tetapi keputusan akhir tetap harus mengutamakan aspek medis.
Baca juga artikel: Gastrotomi Dalam Dunia Medis Prosedur Serius Yang Jarang Diketahui
Informasi Pemesanan
Untuk Anda yang ingin mendapatkan layanan infus dan suntik obat atau vitamin ke rumah dengan aman dan praktis, Anda dapat menghubungi penyedia layanan home care atau layanan medis ke rumah yang tepercaya. Pemesanan umumnya dapat dilakukan melalui telepon maupun WhatsApp, sehingga Anda tidak perlu datang langsung hanya untuk membuat janji. Sampaikan keluhan dan riwayat kesehatan Anda, lalu tim medis akan membantu menentukan apakah pemberian obat lebih tepat melalui infus (IV), suntik otot (IM), atau bentuk terapi lain yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Informasi kami dapat Anda peroleh langsung melalui telepon di nomor +62 856-5790-1160 yang aktif setiap hari Senin sampai Minggu. Untuk Anda yang lebih nyaman berkirim pesan, kami juga dapat dihubungi melalui WhatsApp di +62 895-03800-997 atau email ke info@perawathomecare.id. Kegiatan operasional dan administrasi kami berpusat di Menara 165, Jl.TB Simatupang, RT.3/RW.3, Cilandak Tim., Ps.Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560, Indonesia.
Setelah jadwal disepakati, tenaga medis profesional akan datang langsung ke rumah Anda sesuai waktu yang telah ditentukan. Semua tindakan dilakukan dengan peralatan steril dan obat berkualitas medis, sehingga Anda dapat merasa aman dan nyaman selama prosedur berlangsung. Dengan layanan ini, Anda bisa mendapatkan terapi IV maupun IM yang tepat tanpa harus repot ke fasilitas kesehatan, sambil tetap memastikan bahwa cara pemberian obat disesuaikan dengan kebutuhan dan keamanan Anda.
Terakhir diperbarui : Jumat, 19 Desember 2025
Referensi penulisan:
National Institutes of Health (NIH). “The optimal choice of medication administration route regarding intravenous, intramuscular, and subcutaneous injection“, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4494621/, diakses 19 Desember 2025.
Ejournal UPNVJ. “PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL PROSES INJEKSI PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UPN “VETERAN” JAKARTA DENGAN METODE NASA TLX“, https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/BinaTeknika/article/view/1323/pdf, diakses 19 Desember 2025.
Jurnal Universitas Ngudi Waluyo. “Kepatuhan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan Infus dan Kejadian Phlebitis di Kudus“, https://jurnal.unw.ac.id/index.php/ijnr/article/download/1424/950/9159, diakses 19 Desember 2025.








